Pengalaman Menang Lomba Media Pembelajaran PPPK Petra

Kemenangan itu manis, namun mengetahui bahwa apa yang kita lakukan ternyata punya dampak yang baik bagi orang lain rasanya jauh lebih manis lagi. 

Hai pembaca, Adi di sini. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang bagaimana saya, dengan penyertaan Tuhan dan dukungan semua pihak, berhasil meraih juara 3 pada Lomba Media Pembelajaran yang dilaksanakan oleh PPPK Petra tempo lalu. 

Saya berharap cerita ini bisa menjadi inspirasi untuk segenap pembaca semua. Check this out!

Lomba Media Pembelajaran PPPK Petra 


Di atas adalah foto saya di sekolah dengan memegang trofi juara 3. Selain mendapatkan piala dan sertifikat, saya juga mendapatkan uang. Jujur, yang ketiga itulah hadiah yang memang paling memotivasi. Hehehe...

Jadi ceritanya PPPK Petra Surabaya mengadakan lomba media pembelajaran. Lomba ini bersifat internal dan diikuti oleh guru-guru dari sekolah-sekolah Petra semua jenjang, mulai dari KB hingga SMA/SMK. 

Meski demikian, tentu saja ada beberapa kategori untuk jenjang-jenjang tersebut, yakni: 

  1. Kategori A untuk jenjang KB-TK dan SD kelas 1-3
  2. Kategori B untuk jenjang SD kelas 4-6
  3. Kategori C untuk jenjang SMP
  4. Kategori D untuk jenjang SMA

Saya sendiri sebenarnya bisa mengikuti lomba untuk kategori A ataupun B karena pada saat itu saya juga mengajar di kelas 1 dan 2, namun setelah pertimbangan cukup matang, saya memilih kategori B saja. 

Ada beberapa hal yang menarik dari lomba ini, antara lain: 

  • Peserta lomba merupakan guru (pegawai kontrak/pegawai tetap) di sekolah PPPK Petra.
  • Peserta lomba ialah guru secara individu atau tim. Jumlah anggota tim maksimal 3 orang guru dalam satu unit sekolah.
  • Masing-masing unit sekolah mengirimkan delegasi minimal 2 peserta dan maksimal 5 peserta, baik melalui perorangan maupun tim. 1 tim dihitung 1 peserta.
  • Garis waktu lomba ini cukup panjang sih, mulai dari bulan Januari sebagai tahap sosialisasi, akhir Maret sebagai pengumpulan hasil lomba dan 2 Mei (pas waktu peringatan Hari Pendidikan Nasional) adalah pengumuman lomba.
  • Fokus penilaian yang unik yakni peserta harus membuat media pembelajaran yang terbuat dari barang bekas. 

Nothing To Lose!


Di atas adalah foto saya bersama Bu Ayu (kiri) dan Bu Riska (kanan). Dua bu guru cantik itu juga masuk tahap final lomba media pembelajaran 2024. 

Jujur saya sangat antusias sekali mengikuti lomba ini, meskipun sebenarnya saya tidak ditunjuk pada awalnya, tetapi rasanya kesempatan ini tidak boleh terlewat, yakni untuk menguji keberanian saya sekaligus kesempatan untuk berbakti pada unit tempat saya bekerja.

Sejak awal saya sudah punya gambaran apa yang akan saya lombakan, yakni seperangkat flashcards yang saya sebut Polycards. To be honest, saya memang feeling bahwa karya saya ini akan mampu berbuat banyak di perhelatan ini. Kenapa? Ada beberapa alasan yang membuat saya yakin, yaitu: 

  1. Media pembelajaran yang saya buat itu murah, mudah dan menarik. Setidaknya menurut saya.
  2. Media pembelajaran saya benar-benar terbuat dari barang bekas, jadi memanfaatkan barang bekas yang sudah ada, bukannya mencari-cari barang di pasar dan melabelinya dengan barang bekas.
  3. Media pembelajaran yang saya buat sangat aplicable.

Sebenarnya selain tiga alasan di atas, alasan utama adalah saya yakin belum ada media pembelajaran jenis ini. Dan saat masuk final, ternyata dugaan saya benar. 

Rata-rata mereka menggunakan bahan stereo-foam atau kayu dan semua bisa dikatakan cukup ribet. Intinya saya ingin membuat media ajar yang simple namun menaraik. 

Meski demikian, saya tidak mengira bisa sampai juara. Paling hanya masuk 5 besar itu sudah bagus. Kalau saya ingat lagi, jalan saya menuju predikat juara 3 tidaklah mudah. Banyak orang yang jelas-jelas skeptis dengan karya saya. Saya juga sempat terpengaruh dan merasa insecure, terlebih mendengar cerita kalau kompetitor banyak yang membuat karya-karya megah. 

Meski demikian, saya tetap gas dan menolak berhenti di tengah jalan. Terlebih Bu Ayu, bu guru cantik yang ada di foto tadi, berkata bahwa mungkin biaya pembuatan karya saya murah, tetapi konsepnya yang mahal. Nah, ternyata ada yang paham! Sip, nothing to lose. Go ahead, guys

Segera setelah media pembelajaran jadi, saya kemudian membuat video mengenai media ini dan kemudian mengirimkannya. Percaya atau tidak, saya hanya butuh waktu 2 jam untuk membuat medianya, tetapi butuh waktu lebih dari seminggu untuk membuat videonya. 

Masuk Final


Di atas adalah foto dari murid saya yang sekarang sudah lulus. Namanya El dan dia sedang memegang Polycards. Hah, cuma flashcards tapi bisa menang? Ya, di lain kesempatan saya akan cerita lebih banyak mengenai karya saya itu. Oke?

Lalu hari itu datang juga. Panitia akhirnya merilis 5 tim untuk tiap-tiap kategori yang berhak maju ke babak final. Dari unit saya, ada saya dan kelompoknya Bu Ayu serta Bu Riska. 

Di babak final tersebut kami diberi waktu 8 menit untuk mempresentasikan apa yang sudah kami buat. 

Sebenarnya di sinilah titik krusial selanjutnya, selain mengirimkan video. Di hadapan para juri, saya mempresentasaikan kelebihan dan cara penggunaaan Polycards ini. 

Waktu itu kembali saya sempat insecure karena yang lain membawa media-media yang besar dan keren, tetapi saya sudah sampai di titik nothing to lose, now or never. Dan saya benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk presentasi.

Puji Tuhan, saya meraih juara 3 untuk kategori B, yakni jenjang SD kelas 4-6. Ini merupakan kebanggaan untuk saya pribadi dan tentu saja saya persembahkan untuk Tuhan serta unit tempat saya bekerja. 

Beberapa tips yang bisa saya bagikan untuk para pembaca yang budiman (meskipun belum tentu nama kalian budi) sekalian, antara lain: 

  • Pahami juklak dan ketentuan lomba dengan baik.
  • Buatlah sesuatu yang berbeda dari kebanyakan peserta sehingga panitia merasa Anda unik.
  • Jangan hiraukan suara-suara orang yang mungkin skeptis dengan pemikiran Anda.
  • Untuk setiap detail, pikirkan masak-masak, khususnya saat presentasi. Pastikan setiap kata yang Anda ucapkan memang bisa membuat panitia kagum. 

Di atas adalah foto penyerahan piala dan sertifikat lomba. Saya adalah sosok yang paling ganteng di foto ini.

Melalui postingan ini saya ingin berterima kasih khususnya kepada Mr Bobby yang sudah membantu cetak stiker, Ms Dina dan murid-murid unyuk kelas 6 yang sudah jadi model di video, serta Bu Paulin dan Bu Yohana yang bantu gunting-gunting. Tak lupa tentu saja Bu Eny selaku Kepala Sekolah.

Demikian postingan kali ini, semoga bermanfaat. Soli Deo Gloria. 

20 komentar untuk "Pengalaman Menang Lomba Media Pembelajaran PPPK Petra "

Comment Author Avatar
Kereeennn, selamat ya atas kemenangannya. Btw tips nya khususnya bikin sesuatu yang beda, ini penting banget ya. Biasanya yang unik tuh lebih menarik dan lebih disukai juri
Comment Author Avatar
Halo kak, iyaa bener banget. Pokoknya kalau lomba, berusahalah seotentik mungkin. Ini biar panitia bisa notice kita, gitu aja sih, heheheh.....
Comment Author Avatar
Sesungguhnya saya gak paham flashcards itu apa. Tapi menarik mendapati sekolah yang bikin lomba- lima internal semacam ini. Demikian kepentingan proses belajar yang lebih baik, dan memberikan kesempatan kepada guru untuk upgrade pengetahuan. Tidak mandeg. Salut.
Comment Author Avatar
Halo kak Dhenok, jadi Polycards itu semacam kartu kecil-kecil yang bisa dimainkan sama siswa, gitu sih.
Comment Author Avatar
Selamat Mas Adi. Kehadiran POLYCARDS tentunya mengalami proses yang panjang sebelumnya. Bukan hanya soal kreativitas tapi juga tentang berapa tingkat efisiensi dan efektivitas POLYCARDS dalam menyampaikan ilmu dari seorang guru kepada anak didik. Dan ini - saya yakin - adalah sederetan penilaian yang tidak mudah.
Comment Author Avatar
Makasih banyak Mbak Annie, Wah saya juga selalu terinspirasi sama Mbak Annie kok. Terus berkarya juga ya pak dan tetap jadi inspirasi saya.
Comment Author Avatar
Waaah selamat kak Adi, betuuul menang memang manis, tapi lebih manis lagi kalau apa yang kita lakukan ternyata banyak bermanfaat bagi oran lain.
Kereeen... sukses selalu ya kak
Comment Author Avatar
Selamat ya, Pak Adi. Semoga media pembelajaran berupa polycards ini awet dalam memberikan manfaatnya untuk siswa maupun guru yang menggunakan.
Comment Author Avatar
Terima kasih ucapannya. Amin dan sukses selalu untuk kita semua.
Comment Author Avatar
Keren, Selamat pak. Semoga makin semangat berkarya dan bikin pendidikan Indonesia jadi lebih baik lagi dengan inovasi-inovasinya.
Comment Author Avatar
Amin, terima kasih ucapannya.
Comment Author Avatar
Keren banget Mas, membuat media pembelajaran dari barang bekas, ini perlu kreativitas tinggi lho. Mengubah barang yang udah nggak dipakai lagi, menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk menunjang proses belajar mengajar.
Comment Author Avatar
Amin, terima kasih ucapannya. Iyah, memang salah satu tujuan lomba ini supaya kita bisa memanfaatkan barang bekas.
Comment Author Avatar
Wah hebat, selamat Mas Adi ...sukses selalu ya
Visioner banget lomba ini, mendorong guru untuk kreatif dan menemukan media pembelajaran yang semakin memudahkan aktivitas ajar mengajar
Semoga kita generasi emas bisa kita capai ya
Comment Author Avatar
Terima kasih Mbak Maria, sukses juga untuk mbak, khususnyaa dalam berbagi banyak pengetahuan dan pengalaman melalui blog.
Comment Author Avatar
Selamat, ya. Tipsnya juga oke semua. Memang terkadang suka sulit menghilangkan pemikiran yang skeptis. Makanya mempersiapkan sesuatu dengan matang bisa jadi salah satu kunci jitunya.
Comment Author Avatar
Makasi kak Nai, semoga sukses terus untuk kita semua ya.
Comment Author Avatar
keren sekali bapak,
semangatnya perlu ditiiru nih, apalagi optimisme dibarengi dengan usaha semaksimal mungkin, bahkan sematang itu, akhirnya berbuah hasil juga
selamat ya bapak, semoga polycards nya ini semakin banhyak menuai manfaat untuk anak-anak maupun pengajarnya juga
Comment Author Avatar
Amin, terima kasih ya kak Rohmah, sukses selalu untuk kakak juga.